sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Asumsi Rupiah Tembus Rp16.900 per USD di 2026, Ini Kata Ekonom

Economics editor Anggie Ariesta
26/05/2025 21:00 WIB
Padahal, saat ini terdapat momentum penguatan rupiah yang didorong oleh ekspektasi negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Asia Timur.
Asumsi Rupiah Tembus Rp16.900 per USD di 2026, Ini Kata Ekonom. (Foto Istimewa)
Asumsi Rupiah Tembus Rp16.900 per USD di 2026, Ini Kata Ekonom. (Foto Istimewa)

IDXChannel – Chief Economist Citibank NA Indonesia (Citi Indonesia) Helmi Arman menilai, proyeksi nilai tukar rupiah dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2026 yang berada di kisaran Rp16.500–Rp16.900 per dolar AS (USD) dianggap terlalu tinggi untuk saat ini.

Padahal, menurut Helmi, saat ini terdapat momentum penguatan rupiah yang didorong oleh ekspektasi negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Asia Timur.

"Karena ada ekspektasi bahwa sebagai bagian dari negosiasi AS dengan negara-negara Asia Timur. Ada faktor nilai tukar dari negara-negara Asia Timur tersebut menjadi bagian dari negosiasi,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (26/5/2025). 

“Itu AS mengharapkan mata uang mereka untuk menguat. Sehingga ini yang juga menjadi angin pendorong bagi rupiah untuk menguat," kata Helmi.

Pada perdagangan hari ini, Senin (26/5/2025), rupiah ditutup melemah 31 poin atau 0,19 persen ke level Rp16.249 per USD. Pelemahan rupiah dipengaruhi sentimen global salah satunya penjualan obligasi pemerintah AS.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah telah mengalami penguatan sebesar 2,6 persen hingga 26 Mei 2025, menjadikannya salah satu mata uang dengan performa terbaik di Asia Tenggara.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan momentum penguatan saat ini, Citi Indonesia memandang bahwa proyeksi nilai tukar rupiah dalam KEM PPKF perlu dikaji ulang untuk mencerminkan kondisi pasar yang lebih aktual.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement