"Sedangkan tugas utama Hutama Karya dalam proyek ini adalah pekerjaan saluran, pekerjaan struktur dan pekerjaan Hydromechanical pada struktur pintu air. Skema dan strategi harus matang dipersiapkan guna penyelesaian proyek tepat waktu dan tepat mutu sehingga dapat memajukan ketahanan pangan di Indonesia,” ucapnya.
Hutama Karya juga mulai mengerjakan pembangunan groundsill 5 dan 6 Sungai Cipamingkis tahap II. Perseroan menggandeng PT Basuki Rahmanta Putra melalui KSO Basuki - Hutama dengan porsi Hutama Karya sebesar 49 persen.
Tjahjo menyampaikan nilai kontrak pekerjaan groundsill sebesar Rp 221 miliar dengan target proyek selesai pada Desember 2023, meliput pekerjaan dengan lebar sungai 71.921 meter x panjang 106 meter.
Tujuan pembangunan proyek ini untuk melindungi Bendung Cipamingkis baru, mengendalikan gerusan air pada dasar sungai yang cenderung curam, serta suplai air irigasi untuk kebutuhan lahan persawahan sekitar 7.500 Ha untuk masyarakat sekitar, khususnya di Kabupaten Bogor dan Bekasi.
Kedua proyek konstruksi tersebut diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan tanah dan menjamin ketersediaan air di musim kemarau.
(SLF)