IDXChannel - Angka backlog perumahan di Indonesia semakin membengkak yang saat ini mencapai 12,71 juta. Sejumlah strategi tengah disiapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengurangi angka backlog.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, Kemeterian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan beberapa strategi pembiayaan perumahan telah disiapkan pada tahun 2023 untuk menekan angka backlog yang masih berada diangka 12,71 juta.
Herry mengatakan pada tahun 2023 pihaknya akan fokus menangani akses pembiayaan perumahan untuk kelas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan skema rent to own yang dikombinasikan dengan contractual saving housing sehingga dapat mengakses pembiayaan Tapera.
Menurutnya pada tahun 2023, bantuan pembiayaan perumahan dialokasikan senilai Rp30,38 T untuk 230.000 unit rumah melalui program FLPP, SBUM, dan Tapera, termasuk untuk pembayaran SSB yang telah diterbitkan pada tahun sebelumnya.
"Alokasi anggaran tersebut adalah tertinggi dalam sejarah penyaluran program bantuan dan kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah," ujar Harry dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/12/2022).