Dari 53,9 juta dosis yang dibagikan di seluruh dunia oleh COVAX hingga 6 Mei, 19,8 juta diantaranya diekspor dari India. Di awal tahun, CEO Serum Institute, Adar Poonawalla, menyatakan bahwa India memiliki lebih banyak stok vaksin daripada yang dapat dikelola secara fisik.
"Namun, gelombang kedua telah melihat posisi India dengan cepat memburuk, dan dengan itu prospek negara tersebut memenuhi komitmennya terhadap COVAX," ucap Horner.
"Pada pertengahan Maret, Institut Serum mendedikasikan lebih banyak kapasitasnya untuk India daripada yang direncanakan semula," sambungnya.
Pemerintah India telah berulang kali menyatakan bahwa tidak ada larangan ekspor vaksin Covid-19. Tetapi pengiriman ke banyak negara telah ditunda. Hanya 6 juta vaksin yang telah diekspor sejak akhir Maret, dibandingkan dengan 60 juta pada dua bulan sebelumnya.
Gelombang kedua, papar Horner bukanlah satu-satunya alasan penurunan ekspor. Krisis yang meningkat juga telah mengungkapkan kekurangan produksi yang kritis.