Kemudian, IKN akan menjadi semacam pusat inti saraf yang di dalamnya terdiri dari pusat layanan pemerintah dan masyarakat, pusat inovasi dan pusat bakat, industri bersih dan berteknologi tinggi, serta basis untuk pariwisata di wilayah tersebut.
"Kita ingin membuat satu multiplayer effect, kepada Kalimantan Timur khususnya dan kota-kota di sekitar IKN itu nanti 2 kali lipat PDB-nya dari sekarang," sambung Bambang.
Pada kesempatan yang sama, Menteri PPN/Kepala Bapenas periode 2016-2019, Bambang Brodjonegoro mengatakan, cita-cita pembangunan IKN yaitu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh Indonesia, terutama pengembangan ekonomi untuk wilayah Indonesia Timur.
Bambang menjelaskan perekonomian nasional masih ditopang dari Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. Pulau Jawa berkontribusi 57%, Sumatera 22% dan sisanya Pulau Bali.
Ketiga kota tersebut menyumbang 80% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sedangkan untuk wilayah Indonesia Timur sendiri hanya berkontribusi 20%.
"Sisanya itu Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, cuma 20%. Tugas kita adalah, bagaimana IKN ini bisa membuat yang 20% itu naik," kata Bambang.
Berdasarkan rencana jangka panjang pemerintah, Bambang mengatakan, pembangunan IKN nantinya bakal membuat kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia bagian timur naik sekitar 5% pada 2045. Sehingga komposisi Pertumbuhan ekonomi Indonesia bagian barat 75% sedangkan Indonesia Timur 25%.
"Dalam skenario 2045 kita, kalau sekarang Indonesia Barat - Indonesia Timur 80% - 20%, target kita tahun 2045 menjadi 75% - 25%. Memang kelihatannya masih timpang, tapi yang paling penting kita berusaha mengurangi ketimpangan," kata Bambang.
"Kita harapkan IKN ini bisa menjadi salah satu pendorong, dari upaya menaikkan porsi luar Jawa, porsi Indonesia bagian timur, dari 20% naik ke 25% di tahun 2045," pungkasnya.
(FRI)