IDXChannel – Beberapa cara negara menyelesaikan utang internasional terbukti ampuh untuk menaikkan posisi utang Pemerintah Indonesia. Per akhir Februari 2022, posisi utang Pemerintah Indonesia berada di angka Rp7.014,58 Triliun atau setara dengan 40,17% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Masa pandemi Covid-19 memang memberikan dampak yang cukup berat bagi kas keuangan negara. Namun, di tahun 2022 ini, Pemerintah berhasil mendapatkan penerimaan yang cukup besar, bahkan APBN mencatatkan surplus selama tiga bulan berturut-turut.
Nah, sebenarnya bagaimana cara negara menyelesaikan utang internasional yang mencapai Rp7 Ribu Triliun tersebut?
Cara Negara Menyelesaikan Utang Internasional
-
Fleksibilitas Instrumen Utang
Indonesia memanfaatkan fleksibilitas instrumen utang yang biayanya lebih efisien dari pinjaman luar negeri. Selain itu, konversi pinjaman ke pinjaman memiliki biaya dan risiko rendah.
Pemerintah Indonesia juga menggunakan sistem debt swap untuk membayar pinjaman dari luar negeri. Debt swap memiliki arti bahwa utang yang dipinjam dari negara pendonor akan ditukar menjadi program pembangunan tertentu yang menjadi perhatian dari negara tersebut.
-
Penerbitan SBN
Di sisi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), Pemerintah Indonesia mengusahakan untuk menerbitkan SBN dengan biaya yang lebih efisien dan memanfaatkan Bank Indonesia sebagai sebuah standby buyer.
Selain itu, Pemerintah juga melakukan liabilities management terhadap biaya utang masa depan yang bisa ditekan dan secara tidak langsung akan berdampak pada penurunan jumlah utang Indonesia.