6. Situasi dan Kondisi Domestik
Selanjutnya, salah satu faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing adalah situasi dan kondisi domestik.
Pasalnya, isu yang merebak dalam sebuah negara dapat menjadi salah satu penyebab perkembangan nilai mata uang.
Misalnya, isu positif di negara tersebut dapat memberikan gambaran stabilitas dan kondusifitas yang baik. Tentunya, hal ini berdampak pada kepercayaan investor terhadap negara tersebut.
Sebaliknya, jika sebuah negara memiliki kondisi yang tidak stabil, maka investor pun juga akan berpikir dua kali untuk menanamkan modal karena situasi ini dapat berpengaruh pada nilai kurs valuta asing.
7. Kurs Mata Uang yang Stabil
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kurs valuta asing adalah kestabilan mata uang lokal.
Kestabilan ini harus diupayakan oleh pemerintah agar nilai tukar terhadap valas tidak memberatkan negara tersebut.
8. Aliran Modal yang Masuk
Selanjutnya, aliran modal juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing.
Jika aliran modal yang masuk ke sebuah negara berjumlah besar, maka nilai tukar uang lokal akan semakin menguat.
Beberapa contoh aliran modal tersebut adalah pinjaman hutang dari luar negeri atau investasi dana dalam jangka pendek dari pihak asing.
9. Permintaan dan Penawaran Valas
Seperti dalam beberapa poin sebelumnya, permintaan dan penawaran valas juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing.
Harga valas akan menjadi lebih mahal apabila permintaan melebihi jumlah yang ditawarkan.
Sebaliknya, harga valas akan menjadi lebih murah apabila permintaan sedikit sementara penawarannya banyak.
Itulah penjelasan bagaimana nilai tukar suatu mata uang asing dapat naik atau turun. Semoga informasi ini berguna bagi Anda. (MYY)