"Selamat dan apresiasi kepada Kilang Pertamina Indonesia yang telah dapat memproduksi campuran bioavtur 2,4 % (J2.4) dan selamat dan apresiasi kami berikan kepada Tim Uji Terbang ITB yang telah berhasil melaksanaan pengujian J2.4 di mesin pesawat terbang, baik secara statis maupun pada uji terbang ini," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan mengatakan, pemakaian bahan bakar bioavtur J2.4 sebagai bahan bakar di pesawat CN 235 flying test ini adalah untuk melihat bagaimana penggunaan bioavtur sebagai bahan bakar. Test yang dilakukan sebanyak dua kali ground run, yaitu pukul 10 dan siang hari pada saat temperaturnya tetap untuk melihat performanya. Tes yang sama juga dilakukan pada bahan bakar avtur.
"Alhamdulillah selama kami bekerja beberapa kali ground run kemudian kita taxi, secara teknis inshaa Allah tidak ada masalah tadi saya sudah berbicara kepada Ibu Febby dan perwakilan dari Indonesia Military Airworthiness Authority (IMAA), mungkin dalam satu hingga dua hari ke depan special flight permit untuk kita terbang ke Cengkareng nanti diterbitkan oleh IMAA," sambung Gita.
Dia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PT DI sehingga PT DI diberikan kesempatan berkontribusi dalam program nasional yang menurut kami sangat penting ini. "Di dalam pekerjaan ini kami merasakan soliditas yang cukup tinggi dari institusi - institusi yang terlibat dalam mensupport kegiatan ini, harapan kami, kontribusi PT DI dalam kegiatan ini akan membantu percepatan program ini mungkin inshaa Allah program ini hingga masuk tahapan komersialisasi," tutup Gita. (TIA)