"Ini luar biasa, waktu kami menyetop ekspor ore nikel, saya di demo satu setengah bulan oleh teman-teman saya sendiri," ujarnya.
Padahal, Bahlil menyebut, hilirisasi terbukti memberikan nilai tambah. Dia membandingkan, nilai ekspor nikel pada 2017-2018 hanya mencapai USD3,3 miliar. Namun setelah dilakukan hilirisasi, nilai ekspor melonjak hingga sepuluh kali lipat.
"Begitu kita menyetop nikel, kita bangun smelter, kita bangun nih hilirisasi, total ekspor kita pada satu komoditas nikel lewat hilirisasi di 2022 itu mencapai hampir USD30 miliar, lompat sepuluh kali lipat dari sebelum kita hilirisasi," ucapnya.
"Ini contoh, tapi ini (hilirisasi) setannya paling banyak sekali," sambung Bahlil.