Namun, Bahlil meyakini kepemimpinan Indonesia dengan semangat kolaborasinya akan mampu melewati berbagai tantangan yang disebabkan oleh melemahnya kondisi ekonomi global.
"Bagaimana Indonesia? Indonesia tidak seberat seperti di global, kita punya secercah harapan yang besar terutama dengan kolaborasi, kehati-hatian, dan leadership,” ujarnya.
Menurut Bahlil, hal itu tercermin dari realisasi investasi tahun 2022 yang mencapai Rp1.207,2 triliun, naik 34,0% jika dibandingkan investasi tahun 2021 atau melebihi target yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu Rp1.200 triliun.
"Ini syarat utama pertumbuhan ekonomi kita di atas 5%," jelasnya.
Oleh karenanya, kata Bahlil, stabilitas kepemimpinan nasional sangat penting dalam mementukan nasib perekonomian.
(YNA)