"Sehingga bisa cepat mendukung kami dalam mengambil kebijakan optimal seperti pembagian periode waktu penerbangan, mengakomodir permintaan, serta mendukung efektivitas penerbangan,” ujarnya.
Selain itu, pemanfaatan AI juga untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang pesawat. AI advanced analytics bisa mendukung AP II dalam melakukan passenger sentiment analytics.
"Di mana kami bisa mengetahui secara akurat apa saja yang sebenarnya layanan, fasilitas dan ritel yang dibutuhkan penumpang pesawat selama di bandara. Ini dapat mendorong kami menciptakan layakan lebih personalisasi (personalized) dan bukan layanan untuk semua (fit for all),” tuturnya.
Di sisi lain, Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi industri Kecerdasan Artificial (Korika) Hammam Riza mendukung upaya AP II dalam memanfaatkan AI di bandara-bandara.
Hammam mengatakan, bandara memasuki masa depan cerah penuh harapan dengan memanfaatkan AI, di mana untuk meraih ini tidak bisa ditempuh hanya oleh operator bandara.