Keterpurukan ekonomi tidak membuat Ovi dan suaminya menyerah. Dia bahkan meminjam uang dari saudaranya untuk memulai usaha baru.
"Dari situ suami aku, ya kita berjuang lah. Pertama kita mencobanya dari pinjem dulu sama keluarga untuk membuka kolam ikan. Kolam ikan dengan menanam padi sistem mina. Makanya namanya agro mina. Karena kita tidak punya pengalaman tentang perikanan, padi, atau apa gitu ya. Akhirnya nggak pernah panen," kata Ovi.
Berbekal dari hal itu, Ovi dan suami melihat peluang di pohon pisang. Bahkan, dia mencari literasi untuk mengolah pohon pisang.
"Jadi di sekeliling kolam itu ada pelepah pisang, banyak pohon pisang. Setelah kita lihat iseng, kita nyari literasi terkait pisang. Kita awalnya itu mengawali dari pelepah pisang dikeringkan, kemudian dikeringkan, dijadikan bahan baku. Nah, setelah keluar nama Agromina Fiber. Fiber itu dari situ," kata Ovi.
Bangkrut saat Covid, UMKM Binaan Pertamina Ini Bangkit dan Sukses Olah Pelepah Pisang Raup Rp2 Miliar (Nur Ichsan Yuniarto/IDXChannel)
"Karena memang kita tahu potensinya bagus untuk pelepah pisang. Akhirnya kita ngambil KUR. Ngambil KUR Rp20 juta waktu itu. Itu awalnya kita," lanjut Ovi sembari mengingat kembali perjuangannya.
Dia melanjutkan, dia konsisten membuat bahan baku dari pelepah pisang itu selama enam bulan. Bahan baku itu dikirim ke Yogyakarta.
"Dari situ, kita ngelihat, kok ini kalau cuma bahan baku itu kita enggak upcycling banget. Usaha kita akan stuck di situ. Terus akhirnya, suami saya dapet kesempatan pelatihan diversifikasi produk. Kita bikin produk keranjang, Homedekor. Nah dari situlah kita mulai merintis awalnya, tahun 2021," kata Ovi.
Setahun kemudian, sekitar 2022 dirinya digandeng Pertamina untuk menjadi UMKM binaan.