"Kebutuhan data center ini besar, tapi Singapura ada moratorium pembangunan data center karena keterbatasan suplai energi. Pembangunan data center di Batam salah satunya untuk memenuhi kebutuhan itu," ujar Ririek di Batam, Rabu (21/12/2022).
Dia menambahkan, konektivitas Batam-Singapura juga tak ada kendala lantaran selama ini sudah terdapat jalur kabel bawah laut. "Connectivitynya tidak ada masalah," ujarnya.
CEO NeutraDC, anak usaha Telkom yang mengelola data center, Andrew Th AF mengatakan, kebutuhan data center dari Singapura sangat besar. Berdasarkan data 2019, ada kebutuhan data center sebesar 500 MW dari Singapura. "Ada overflow 500 MW dari Singapura,"katanya.
Data Center ini berlokasi di Kabil Industrial Estate.
CEO Medco Power Indonesia Eka Satria mengatakan, Medco akan menyediakan energi untuk data center ini. "Kita siap support dengan energi bersih," katanya.
Porsi kepemilikan data center ini terdiri atas Telkom 60 persen, Singtel 35 persen, dan Medco Power 5 persen.
(FAY)