sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bangun Kapal Selam Tanpa Awak, PAL Dapat Suntikan PNM Rp1,28 Triliun

Economics editor Suparjo Ramalan
31/12/2021 09:29 WIB
Agar dapat menjalankan tugas negara, PT PAL Indonesia (Persero) menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,28 triliun.
Bangun Kapal Selam Tanpa Awak, PAL Dapat Suntikan PNM Rp1,28 Triliun. (Foto Ilustrasi: MNC Media)
Bangun Kapal Selam Tanpa Awak, PAL Dapat Suntikan PNM Rp1,28 Triliun. (Foto Ilustrasi: MNC Media)

IDXChannel - Agar dapat menjalankan tugas negara, PT PAL Indonesia (Persero) menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,28 triliun. Dana itu nantinya akan digunakan untuk untuk pembuatan kapal selam tanpa awak.

Direktur Utama PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, mengaku tengah menyiapkan diri untuk menjawab kebutuhan alutsista nasional, khususnya kapal selam. Di mana perseroanakan melakukan strategi penguasaan teknologi kapal selam dan pengembangan teknologi kapal selam ke depan, termasuk kapal selam tanpa awak. 

"PAL Indonesia akan bertanggung jawab penuh dalam pengelolaan dana PMN dengan mewujudkan cita-cita pembangunan kapal selam dari sebelumnya berfokus ke Joint Section untuk nantinya mampu melaksanakan Whole Local Production," ujar Kaharuddin, Jumat (31/12/2021). 

Alokasi PMN senilai Rp1,28 triliun, lanjut  Kaharuddin, digunakan untuk melengkapi kemampuan sumber daya manusia (SDM), fasilitas, dan peralatan yang dibutuhkan agar mampu melaksanakan whole local production.

Adapun peningkatan kemampuan produksi baik hardware and software melalui fasilitas-fasilitas yang akan dilengkapi, di antaranya pembangunan Ship Lift, Glassfiber Reinforced Plastic (GRP) Shop, Painting Shop, Blasting Shop, 

Dari aspek peningkatan kapabilitas SDM diukur dari keikutsertaan pelatihan dan sertifikasi, dari aspek peningkatan kapasitas produksi diukur melalui realisasi pembangunan fasilitas produksi, pengadaan peralatan produksi sehingga mampu melakukan produksi kapal selam secara mandiri.

Sebelumnya Presiden Jokowi dalam pidatonya di Hari Jadi TNI pada 5 Oktober 2021 menyampaikan bahwa kebijakan belanja pertahanan, harus berubah menjadi investasi pertahanan. Berdasar pernyataan tersebut, pemerintah memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada industri pertahanan dalam negeri untuk berkontribusi dalam upaya modernisasi alutsista.

Pembangunan fasilitas produksi kapal selam memiliki nilai strategis yakni meminimalisir ketergantungan terhadap industri alutsista luar negeri. Harapannya pembangunan serta perawatan kapal selam dapat dilakukan di dalam negeri, sehingga Indonesia mampu secara mandiri dalam menjaga ketahanan matra lautnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement