"Kita petakan lagi apakah PLTB bisa dibangun di Pantura Jawa kalau tingginya 70 meter, (karena dengan ketinggian itu) kecepatan angin hanya 4,5 meter per detik, maka kapasitas faktornya hanya sekitar 18 sampai 19 persen. Dengan angka tersebut maka secara komersial PLTB di Pantura ini tidak layak," tuturnya.
Sementara itu, dengan teknologi baru dimana ketinggian tiang PLTB bisa mencapai 140 meter, kecepatan angin bisa meningkat menjadi 6,5 hingga 7 meter per detik. Dengan begitu, kapasitas faktornya pun naik menjadi 30 sampai 32 persen.
Diakui Darmawan. pembangunan PLTB di garis Pantura Jawa dengan teknologi lama atau dengan tiang setinggi 70 meter, menjadi tantangan tersendiri karena harus dicari lokasi spesifik dengan kecepatan angin yang tinggi.
"Artinya, PLTB dengan teknologi lama akan sulit diterapkan di Pantura Jawa. Tapi dengan teknologi baru, (maka) bisa ditempatkan di Pantura Jawa yang dulu kalau ketinggian 70 meter. Tapi dengan teknologi baru ini juga bisa menjadi koridor. Kami pun kaget dahulu bangun PLTB 11 sen/KWh, dengan yang baru ini 5,5-6 sen/KWh," pungkasnya.
(DES)