Akan tetapi, robot juga menggeser sekitar 1,4 juta (3,3 persen) pekerja formal yang memiliki keterampilan terbatas di negara-negara ASEAN-5.
Oleh karena pekerjaan berbasis manual masih mendominasi di kawasan Asia Timur dan Pasifik, maka hanya sebagian kecil jenis pekerjaan terancam oleh AI dibandingkan dengan di negara-negara maju.
Akan tetapi, kawasan ini juga berada pada posisi kurang menguntungkan untuk dapat memanfaatkan produktivitas AI, karena hanya 10 persen dari pekerjaan membutuhkan kerja-kerja yang melengkapi AI – dibandingkan dengan 30 persen di negara-negara maju. (Wahyu Dwi Anggoro).