Perekonomian negara berkembang terhambat investasi yang lesu, tingkat utang yang tinggi, meningkatnya biaya perubahan iklim, dan meningkatnya proteksionisme yang merugikan ekspor mereka. Semua tantangan tersebut tidak akan hilang dalam waktu dekat.
"25 tahun ke depan akan menjadi masa yang lebih berat bagi negara-negara berkembang dibandingkan 25 tahun terakhir,'' kata Kepala Ekonom Bank Dunia Indermit Gill dalam laporan tersebut.
"Kami mengalami perang habis-habisan di Eropa, di Timur Tengah, dan di Afrika. Konflik adalah pembunuh ekonomi terburuk,'' kata Gill kepada wartawan menjelang rilis laporan tersebut.
Bank Dunia menaikkan prospek Amerika Serikat (AS), negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Sekarang, lembaga itu memperkirakan produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 2,3 persen tahun ini. Angka tersebut turun dari 2,8 persen pada 2024, tetapi naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,8 persen.
Sebaliknya, Eropa tumbuh dengan sangat lambat. Bank Dunia menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB untuk 20 negara yang menggunakan mata uang euro menjadi 1 persen tahun ini.