"Gejolak politik dan kecelakaan itu menyebabkan kontraksi pada konsumsi domestik dan investasi konstruksi, yang kemungkinan besar menyebabkan tingkat pertumbuhan kuartal keempat jatuh jauh di bawah proyeksi November," ujar BOK.
"Konsumsi, yang telah menunjukkan peningkatan di kuartal ketiga, tampaknya melemah lagi di kuartal keempat," lanjutnya.
Akhirnya, Komite Kebijakan Moneter bank merevisi turun estimasi untuk kuartal terakhir 2024 yang semula 2,2 persen menjadi kisaran 2,0 hingga 2,1 persen. Situasi itu juga berdampak pada proyeksi pertumbuhan 2025.
"Awalnya telah memproyeksikan pertumbuhan 1,9 persen untuk 2025 tetapi perkiraan tersebut telah direvisi ke bawah menjadi 1,6 hingga 1,7 persen," kata BOK.
"Penyesuaian ini terutama disebabkan oleh dampak ketidakpastian politik yang dipicu oleh deklarasi darurat militer Desember lalu, yang telah meredam sentimen ekonomi. Hal ini diperkirakan akan mengurangi tingkat pertumbuhan tahun ini sekitar 0,2 poin persentase, terutama mempengaruhi konsumsi domestik dan area-area lain dari permintaan domestik," lanjutnya.
(Ibnu Hariyanto)