Karena itu, bila kondisi saat ini dirasa sudah mendesak dan merugikan, Putin menegaskan kepada Uni Eropa agar mencabut sanksi penutupan pipa Nord Stream 2. Jika itu dilakukan, Rusia dikatakan Putin akan patuh dan kembali memenuhi kewajiban energi serta menyalakan agenda hijau atas krisis energi.
"Intinya, jika Anda memiliki kebutuhan mendesak, jika itu sangat sulit bagi Anda, cabut saja sanksi pada Nord Stream 2, yaitu 55 miliar meter kubik gas per tahun. Tekan saja tombolnya, dan semua (pasokan) akan kembali berjalan (mengalir ke Eropa," tutur Putin.
Pipa Nord Strean 2 sendiri disebut berada di dasar Laut Baltik, yang posisinya hampir sejajar dengan Nord Stream 1. Pipa itu dibangun setahun yang lalu, namun Jerman memutuskan tidak melanjutkannya, sesaat sebelum Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Krisis energi membuat harga gas Eropa kini naik lebih dari dua kali lipat sejak awal tahun, tepat saat penurunan pasokan gas Rusia. Harga gas yang melambung juga mendorong sejumlah industri untuk menghentikan produksinya.
Uni Eropa sempat menuduh Rusia mempersenjatai pasokan energi guna membala sanksi Barat pada Moskow atas invasinya ke Ukraina. Rusia justru mengatakan kalau Barat menciptakan perang ekonomi dan sanksi yang menghambar operasi pipa Nord Stream 1.