sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bantuan Pangan Diperpanjang, Bapanas: Untuk Jaga Inflasi dan Stok Beras

Economics editor Ikhsan PSP
20/11/2023 10:55 WIB
Pemerintah memutuskan memperpanjang bantuan pangan beras hingga Juni 2024. Langkah itu disebut-sebut untuk menjaga daya beli, stok beras, hingga inflasi.
Bantuan Pangan Diperpanjang, Bapanas: Untuk Jaga Inflasi dan Stok Beras. (Foto: MNC Media)
Bantuan Pangan Diperpanjang, Bapanas: Untuk Jaga Inflasi dan Stok Beras. (Foto: MNC Media)

“Dapat dilihat, selama dua kali tahap penyaluran bantuan pangan beras di tahun ini, inflasi dapat terjaga, terutama inflasi beras. Begitu pula harga beras di konsumen yang dapat ditekan agar tidak bergejolak semakin tinggi,” ujar eks Direktur Utama ID FOOD ini.

Bantuan pangan beras tahap pertama yang disalurkan sejak April sampai Juli 2023, turut mendorong penurunan tingkat inflasi beras. Tercatat pada Februari 2023 tingkat inflasi beras secara bulanan (month to month) berada di 2,63 persen. Ini semakin menurun hingga mengalami deflasi pada Juli 2023.

Selanjutnya, pasca penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua yang dimulai kembali di September 2023, menunjukkan penurunan inflasi beras secara bulanan. Pada September 2023, inflasi beras secara bulanan tercatat ada di 5,61 persen. Sementara inflasi beras di Oktober 2023 turun menjadi 1,72 persen. 

“Untuk tingkat petani, saya mendampingi Bapak Presiden dalam beberapa kali kesempatan, langsung bersua dengan para sedulur petani. Mereka mengaku senang dengan harga gabah saat ini. Kita memang melakukan pengadaan beras dari luar untuk stok CBP, tapi itu selalu terukur dan dijamin tidak membuat harga di level petani menjadi anjlok,” tegas Arief.

Lebih lanjut, total keluarga yang akan menerima bantuan pangan beras di 2024 sebanyak 22.004.077 KPM. Ini berdasarkan data dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). 

Bantuan pangan beras di tahun depan itu diberikan ke 22 juta masyarakat yang sangat membutuhkan. Angkanya sekitar 10 persen dari total penduduk Indonesia yang memiliki daya beli yang rendah.

“Beras telah menjadi komponen kebutuhan pokok kita, sehingga saat bantuan ini disalurkan, akan bisa menguatkan daya beli masyarakat dan pada akhirnya menjaga inflasi nasional,” ujarnya.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement