IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan alasan harga kedelai masih mahal. Faktornya kemungkinan besar adalah pengecer masih menyimpan stok lama.
"Kenapa harga di eceran masih tinggi? Kemungkinan besar teman-teman di pengecer masih memiliki stok lama," jelas Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa dalam program Polemik bertemakan 'Jelang Ramadan Stok Pangan Aman?' yang dipantau secara daring dari channel YouTube MNC Trijaya, Sabtu (18/3/2023).
Ketut menuturkan, pihaknya pada hari Senin atau Selasa pekan depan akan mengundang stakeholder untuk memastikan harga kedelai dapat dikendalikan dan diturunkan.
Selanjutnya, untuk komoditas impor lainnya yaitu bawang putih, Ketut menyebutkan, pihaknya telah mendapat informasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait stok.
"Sehingga kita akan panggil itu juga agar realisasinya sebelum atau minimal pertengahan bulan puasa sudah masuk, sehingga harga masih bisa terkendali walau sekarang juga masih terkendali sekitar Rp35 ribu sampai Rp36 ribu per kilogram dan itu menurut kami masih wajar," terangnya.
Sementara dari sisi daging, Ketut mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Perum Bulog, pertengahan Ramadan juga sudah masuk. Dengan begitu, harga juga bisa dikendalikan.
"Terakhir gula konsumsi saya kira masih flat harganya antara Rp13.500 sampai Rp14 ribu, sehingga menurut kami gula masih relatif harganya masih bisa kita tolerir kenaikannya," pungkasnya.
(YNA)