IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan, Gerakan Pangan Murah (GPM) merupakan salah satu strategi efektif dalam mengendalikan inflasi. Sebab, dengan adanya kegiatan ini, harganya lebih terjangkau.
”Melalui GPM di berbagai lokasi Tanah Air, pemerintah hadir menjadi lebih dekat ke masyarakat dan masyarakat pun dapat memperoleh pangan dengan harga terbaik dan kualitasnya pun terjamin. Operasi pasar murah ini pun telah terbukti dapat jadi salah satu instrumen pengendali inflasi yang cukup efektif,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis (11/7/2024).
Dia menegaskan, keberadaan Gerakan Pangan Murah (GPM) juga salah satu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, setiap berkunjung ke daerah, pasti selalu cek situasi pangan di pasar dan menanyakan tingkat inflasi.
"Ini karena naik turunnya harga pangan itu sangat berkaitan dengan pergerakan inflasi. Jadi beliau minta harga pangan selalu dijaga dan dikondisikan secara baik dan wajar," kata dia.
Dia menerangkan, skema operasi pasar murah melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) secara konsisten dan beruntun dilaksanakan oleh NFA bersama pemerintah daerah dengan bekerja sama dengan BUMN, BUMD, pelaku swasta, dan UMKM.
Dikatakannya, melalui pelaksanaan GPM dapat lebih mendekatkan kehadiran pemerintah ke masyarakat, terutama tugas pemerintah terkait penyediaan pangan pokok dengan harga yang wajar dan baik bagi masyarakat.
Total GPM sejak Januari 2024 telah capai 5.734 kali per 10 Juli 2024. Rinciannya di Januari ada 517 kali di 14 provinsi dan 95 kabupaten/kota.
GPM di Februari 2024 total ada 838 kali di 24 provinsi dan 170 kabupaten kota. Lalu GPM di Maret 2024 total 2.049 kali di 35 provinsi dan 339 kabupaten/kota.
Sementara pada April 2024, GPM ada 1.008 kali di 34 provinsi dan 352 kabupaten kota. Untuk Mei 2024, GPM 443 kali di 20 provinsi dan 88 kabupaten/kota dan di Juni ada 564 kali di 29 provinsi dan 167 kabupaten/kota.
GPM di bulan ini total sampai 10 Juli 2024 telah berhasil dilaksanakan di 127 lokasi. Selanjutnya GPM akan terus dilanjutkan hingga akhir Juli pada 188 lokasi, sehingga total sementara GPM di Juli mencapai 315 kali yang tersebar pada 17 provinsi dan 101 kabupaten/kota. Jumlah ini akan dapat bertambah seiring kolaborasi Bapanas dengan pemerintah daerah yang terus bergulir.
Capaian GPM di paruh pertama 2024 ini telah jauh melebihi capaian di tahun sebelumnya. Sebagaimana diketahui, total GPM sampai tengah Desember 2023 berada di angka 1.591 lokasi.
"Ini membuktikan komitmen serius pemerintah untuk terus menggerojok pasokan pangan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat luas dengan operasi pasar murah," kata Arief.
(YNA)