"Hitungan kita harga Rp12.500, harga (jual) jadi Rp13.000, jadi kalau seperti ini peran BUMN tahun depan harus bagus lagi, kalau harga Rp12.500, BUMN harus ngambil di bawah harga itu, tapi pas sekarang petani sudah tidak giling, harganya jadi Rp13.000," kata Arief.
"Peran ke depan BUMN harus lebih banyak lagi, berarti harus menyiapkan uang cash untuk membeli saat panen tebu, sampai musim giling berakhir, sehingga petani dibeli dengan harga yang bagus," sambungnya.
Arief berharap, dengan BUMN membeli produk petani dengan harga yang tinggi, maka bisa meningkatkan produktivitas. Sebab petani akan tertarik untuk melakukan penanaman tebu.
"Setelah itu baru kita bicara ketersediaan dari LN, itu mungkin kita harus jadikan pembelajaran bersama, hari ini petani jagung, tebu, senang karena NTP di atas seratus," kata dia.
(FRI)