sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bapanas Pastikan Harga Beras Masih di Bawah HET untuk Wilayah Jatim, Stok Aman

Economics editor Tangguh Yudha
27/10/2025 10:59 WIB
Bapanas memastikan harga beras di Jawa Timur (Jatim) stabil dan stok dalam status aman. Kepastian ini mencuat setelah dilakukan sidak di sejumlah pasar.
Bapanas Pastikan Harga Beras Masih di Bawah HET untuk Wilayah Jatim, Stok Aman. (Foto: Inews Media Group)
Bapanas Pastikan Harga Beras Masih di Bawah HET untuk Wilayah Jatim, Stok Aman. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga beras di Jawa Timur (Jatim) stabil dan stok dalam status aman. Kepastian ini mencuat setelah dilakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar di wilayah tersebut.

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto mengungkap, berdasarkan pantauan di lapangan, harga beras medium dan premium masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

"Tadi kami melakukan pengecekan harga beras di salah satu ritel modern di Kota Surabaya. Hasilnya, seluruh harga beras, baik medium maupun premium, masih di bawah HET,” kata Andriko dalam keterangan resminya dikutip Senin (27/10/2025).

Bapanas menetapkan HET beras berdasarkan zonasi wilayah. Untuk Zona 1, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp13.500 per kg, beras SPHP Bulog Rp12.500 per kg, dan beras premium Rp14.900 per kg.

Selain di Surabaya, sidak juga dilakukan di pasar tradisional dan ritel modern di Kota Probolinggo. Sebelumnya, muncul kabar kenaikan harga, namun menurut Andriko, hasil pantauan yang dilakukan tidak menemukan adanya kabar tersebut.

"Harga sudah sesuai dengan ketentuan. Meski sebelumnya ada kabar kenaikan 5 hingga 6 persen, namun hasil pantauan kami tidak menemukan harga tersebut. Semua masih sesuai HET yang ditentukan pemerintah,” kata Andriko.

Selain memantau harga, tim Bapanas melakukan pengawasan mutu dan labelisasi produk beras yang beredar di pasaran. Hal ini untuk memastikan kesesuaian antara kualitas beras dengan keterangan pada label kemasan.

"Sampel beras akan kami uji melalui otoritas keamanan pangan daerah. Jika labelnya premium, maka mutunya harus benar-benar premium. Jika ternyata kualitasnya medium namun dijual sebagai premium, itu pelanggaran. Kami bisa memberikan sanksi tegas, termasuk pencabutan izin edar,” tutur Andriko.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jatim, Kombes Pol Roy H. M. Sihombing, menegaskan komitmen Satgas Pangan untuk terus melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap harga beras di wilayah Jatim.

"Kami akan terus melakukan pengawasan sampai harga benar-benar stabil di pasaran. Ini menjadi fokus utama kami untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan,” ujar Roy.

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jatim, Langgeng Wisnu Adinugroho, memastikan bahwa stok beras di wilayah Jawa Timur dalam kondisi aman dan mencukupi. Bulog juga siap melakukan intervensi pasar apabila terjadi lonjakan harga di tingkat konsumen.

"Stok beras di gudang Bulog Jawa Timur saat ini mencapai sekitar 960 ribu ton, jadi kebutuhan masyarakat masih sangat tercukupi. Kalau nanti ada kenaikan harga, kami akan segera menggelontorkan beras SPHP agar harga kembali stabil,” tuturnya.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement