sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bapanas Pastikan Harga Beras Stabil Jelang Libur Nataru

Economics editor Tangguh Yudha
24/11/2025 15:50 WIB
Bapanas memastikan harga beras tetap stabil menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menjaga harga beras.
Bapanas Pastikan Harga Beras Stabil Jelang Libur Nataru. (Foto: Inews Media Group)
Bapanas Pastikan Harga Beras Stabil Jelang Libur Nataru. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga beras tetap stabil menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menjaga harga komoditas pangan tersebut.

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto menjelaskan, dari 50 kab/kota yang sebelumnya mengalami fluktuasi harga beras secara nasional, kini tersisa 39 wilayah yang masih mengalami pergolakan harga.

Itu lantaran pihaknya telah melaksanakan berbagai intervensi stabilisasi. Pemerintah pun bakal terus berupaya mengantisipasi gejolak harga pangan.

“Beras menyumbang lebih dari separuh struktur konsumsi pangan nasional, sehingga stabilitasnya menentukan langsung kesejahteraan petani dan daya beli 286 juta penduduk. Mandat Presiden dan Kepala Bapanas kepada kami sangat jelas, memastikan pasokan aman, harga terkendali, dan masyarakat terlindungi dari gejolak pangan,” ujarnya dalam keterangan resminya dikutip Senin (24/11/2025).

Ia menegaskan Bali sebagai daerah pariwisata yang menjadi destinasi tujuan liburan akhir tahun berada dalam posisi aman secara pasokan, meski setiap tahun harus melayani kebutuhan pangan sekitar 15 juta orang, jauh di atas jumlah penduduk asli yang hanya 4,4 juta jiwa.

Menjaga stabilitas harga beras di Bali, menurutnya, menjadi bagian penting dari mandat yang diberikan Bapanas untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan beras tetap terjaga di seluruh daerah.

Lebih lanjut Andriko menekankan pentingnya percepatan penyaluran bantuan pangan beras 10 kg dan minyak goreng 2 liter oleh Bulog di seluruh kabupaten/kota di Bali.

Percepatan ini krusial untuk memastikan kelompok penerima manfaat terlindungi dari potensi tekanan harga menjelang Natal dan Tahun Baru, sekaligus menjadi bantalan agar gejolak di lapangan dapat segera ditekan.

“Bantuan pangan ini bukan hanya intervensi sosial, tetapi bantalan stabilisasi. Karena itu, kami minta Bulog mempercepat penyaluran dan memastikan tidak ada hambatan di lapangan,” ujar Andriko.

Selain melalui bantuan pangan, Bapanas juga memperkuat stabilisasi dengan mendorong percepatan distribusi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras di seluruh jalur ritel modern maupun pasar tradisional.

SPHP dipastikan tidak hanya menjaga keterjangkauan harga di tingkat konsumen, tetapi juga berfungsi melindungi petani pada masa panen raya agar harga di hulu tidak jatuh.

Berdasarkan laporan Kanwil Bulog Bali, dari target 20.157.363 kilogram, realisasi harian penyaluran SPHP tercatat 8.550 kilogram dengan total akumulasi 7.955.155 kilogram atau 39,47 persen. Sisa target sebesar 12.202.208 kilogram terus dikejar agar harga beras tetap berada dalam koridor HET.

Andriko menegaskan percepatan distribusi harus dilakukan lebih agresif, termasuk pemetaan ulang saluran distribusi oleh Bulog dan masukan Ditreskrimsus terkait titik-titik kabupaten/kota yang perlu intervensi SPHP untuk menjaga kestabilan harga menjelang Nataru dan HBKN Desember.

“Sesuai arahan Mentan/Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman, SPHP adalah backbone stabilisasi harga. Di Bali, realisasinya terus kami akselerasi agar efektif menjaga keterjangkauan serta memastikan intervensi dilakukan tepat di titik yang membutuhkan," kata Andriko.

"SPHP harus berjalan sepanjang tahun dengan pola distribusi yang cermat dan terukur, disesuaikan dengan kondisi lapangan agar benar-benar tepat sasaran dan tepat waktu," kata dia.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement