"Meningkatnya suhu di atas satu setengah derajat celcius maka tentu saja seluruh sistemnya kehidupan akan terganggu, ketersediaan sumber daya air akan berkurang, potensi kekeringan tentu akan naik, dan dalam situasi seperti itu maka penyakit dan bencana alam mudah untuk hadir dan diperkirakan lebih dari 100 juta penduduk dunia akan miskin," bebernya.
Di sisi lain, Suharso mengatakan bahwa kepedulian masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan masih memiliki gap dan ada distance Knowledge antara kekayaan alam yang dimiliki dengan masyarakat sekitar.
Suharso mencontohkan saat dirinya berkunjung ke slaah satu wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB), di sana terjadi abrasi yang mengakibatkan warga harus kehilangan tanah 4 meter setiap tahun.
Setelah ia telusuri, ternyata salah satu penyebab abrasi karena hutan mangrove yang memberikan perlindungan sudah habis dijadikan tanaman bonsai oleh warga sekitar dan dijual dengan harga cukup tinggi.
"Saya menyaksikan sendiri bagaimana mangrove-mangrove itu hilang. Yang lucu ketika saya bicara dengan penduduk di daerah itu, 'Apa di sini ada mangrove?' Mereka bilang 'tidak ada Pak di sini pohonnya hanya ini saja'," cerita Suharso.