Dilihat dari besaran nilainya, penerimaan bea masuk terbesar berasal dari kendaraan roda empat, gas alam, suku cadang, mesin tambang dan konstruksi, serta beras.
Sementara itu, bea keluar turun 68,1% karena dipengaruhi harga CPO yang sudah termoderasi dan turunnya volume ekspor komoditas mineral.
"Bea keluar tembaga turun menjadi -68,76% yoy karena turunnya tarif bea keluar tembaga dan turunnya volume ekspor tembaga hingga -41,06% yoy. Bea keluar bauksit pun turun hingga -46,22% yoy karena turunnya volume ekspor bauksit sebesar 46,39% yoy," tambah Sri.
Selain itu, bea keluar produk sawit turun hingga -69,31% yoy, karena harga CPO yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
(DES)