Namun, dari wacana pemerintah membentuk food estate berbasis hortikultura, terdapat catatan yang perlu diperhatikan. Sahara menyebut pasar yang dituju harus jelas serta upaya peningkatan produktivitas juga harus konsisten dilakukan.
“Dalam wacana ini ada beberapa catatan untuk pemerintah. Pertama pasarnya jelas, dan upaya dalam meningkatka produktivitasnya juga harus konsisten. Sehingga hasilnya nanti juga optimal,” ucapnya.
Mengingat Pulau Jawa yang lahannya terbatas, maka tidak mustahil terjadi kompetisi lahan yang ketat baik antara sektor pertanian dengan kegiatan industri serta sektor perumahan.
“Bahkan antar produk pertanian pun terjadi kompetisi lahan,” tukasnya.
Namun, Sahara menyampaikan bahwa hal itu tidak menjadi suatu persoalan yang besar. Sebab Indonesia masih memiliki lahan tidur (tidak produktif). Sehingga lahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lahan pengembangan produk hortikultur.