IDXChannel - Krisis energi masih terus menghantam Inggris. Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU kota London akibat krisis bahan bakar minyak (BBM) lantaran keterbatasan penyaluran BBM ke SPBU.
Sehubungan dengan itu Pengamat Ekonomi sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan ada tiga alasan mengapa Inggris bisa dihantam kelangkaan pasokan energi.
"Krisis energi yang terjadi di Inggris ini saya lihat ada beberapa faktor salah satunya harga minyak mentah acuan brand itu sudah berada di atas USD80 per barel. Itu artinya terjadi kenaikan yang cukup tinggi sepanjang tahun 2021," kata Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (29/9/2021).
Dijelaskan lebih lanjut olehnya, harga minyak mentah dunia meningkat maka akan berpengaruh pada harga gas dan BBM khususnya di negara-negara Eropa.
"Kemudian yang kedua adalah faktor dari pemulihan pasca konflik Covid-19 ini. Mengakibatkan tiba-tiba permintaan konsumsinya kembali meningkat," tambahnya
Jika ketika konsumsi kembali meningkat maka pemakaian energinya untuk industri bagi rumah tangga akan naik secara signifikan.
"Jadi antara supply dan demand nya terjadi masalah. Kemudian yang terakhir sekarang sebentar lagi akan masuk dingin. Jadi kalau musim dingin di Eropa itu kebutuhan gas untuk pemanas ruangan akan meningkat juga. Tiga terutama ini yang membuat terjadinya krisis energi," tegasnya.
Meski demikian ia mengaku Pemerintah Indonesia harus berkaca dan melihat sebagai sinyal bahwa beberapa komoditas akan mengalami kenaikan cukup tinggi. (NDA)