Jika ketika konsumsi kembali meningkat maka pemakaian energinya untuk industri bagi rumah tangga akan naik secara signifikan.
"Jadi antara supply dan demand nya terjadi masalah. Kemudian yang terakhir sekarang sebentar lagi akan masuk dingin. Jadi kalau musim dingin di Eropa itu kebutuhan gas untuk pemanas ruangan akan meningkat juga. Tiga terutama ini yang membuat terjadinya krisis energi," tegasnya.
Meski demikian ia mengaku Pemerintah Indonesia harus berkaca dan melihat sebagai sinyal bahwa beberapa komoditas akan mengalami kenaikan cukup tinggi. (NDA)