IDXChannel - Untuk menyelamatkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dari kebangkrutan, manajemen sendang berjuang untuk merestrukturisasi utang sebesar USD9,8 miliar atau sekitar Rp139 triliun. Namun langkah ini tidak mudah dan banyak tantangannya.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Prasetyo menyebut setidaknya ada tiga tantangan utama yang dihadapi emiten dengan kode saham GIAA tersebut. Ketiganya adalah tantangan operasional, pengelolaan keuangan, dan mekanisme hukum (legal).
"Seperti diketahui restrukturisasi Garuda ini merupakan pilihan restrukturisasi total, restrukturisasi secara menyeluruh. Dimana, kita harus target kita menyehatkan dengan posisi liability yang sustainable. Ini tantangan yang kita hadapi di dalam pengelolaan keuangan," ujar Prasetyo dalam konferensi pers, Senin (20/12/2021).
Adapun tantangan keuangan terkait dengan likuiditas perusahaan. Prasetyo menilai, skema restrukturisasi utang perlu mempertimbangkan likuiditas Garuda Indonesia. Sebab, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas memiliki keterbatasan fiskal.
Lalu, tantangan operasional. Dimana, negosiasi dengan lessor perlu dilakukan secara saksama guna memastikan operasional perusahaan dapat tetap terjaga.