"Kalau itu nanti semuanya ada di feasibility studi yang dilakukan pemerintah ya, termasuk juga jalurnya yang akan dipilih, selatan ataupun utara," kata dia.
Meski demikian, Eva memastikan saat ini pihaknya telah melakukan transfer knowledge terkait pengoperasian dan pemeliharaan kereta cepat. Sehingga, sudah ada beberapa warga negara Indonesia yang sudah bisa mengoperasikan Kereta Whoosh ataupun melakukan perawatan kereta rutin.
"Kalau saat ini kita juga sudah melakukan transfer knowledge, jadi sudah ada masinis Indonesia yang sudah bisa mengendarai kereta dengan kecepatan 350 km per jam, kemudian bertugas perawatan, sarana-prasarana untuk terkait teknologi kereta cepat, itu sudah ada dari kita," kata Eva.
"Jadi nanti pasti kalau sudah firm, hasilnya sudah ada, pasti akan diumumkan. Jadi memang semuanya masih tahap proses pembahasan," ujarnya.
(Dhera Arizona)