"Kita juga membuat terobosan yang namanya zonasi. Di Borobudur ada zona spiritual, untuk yang mau ngonten, ada yang mau santai boleh. Tapi satu sama lain saling menghormati. Jangan nanti yang berdoa diganggu atau wisata juga terganggu, kadang-kadang konteks sosial, bermasyarakat pasti ada gesekan," katanya.
"Di situlah kita membuat terobosan namanya petugas budaya, ini belajar dari Bali juga. Petugas budaya ini menjaga keseimbangan, sudah ada, nanti petugas budaya ini kita kerja samakan dengan sekolah pariwisata di sekitarnya supaya memang mereka meresapi, menjiwai," lanjut Erick.
(YNA)