“Sedangkan peningkatan infrastruktur permukiman di Cemorolawang bertujuan untuk perbaikan infrastruktur yang mendukung ketahanan bencana, pariwisata, dan permukiman sekitarnya,” kata Wahyu.
Lingkup pekerjaan pada Terminal Wisata Seruni Point meliputi pembangunan Gerbang Bentar, Bangunan Multifungsi Depan, Bangunan Multifungsi Atas, Bangunan Multifungsi Tengah, Bangunan Multifungsi Bawah, Parkir, Amphiteater dan Tourist Information Center.
Sementara pada Cemorolawang dilakukan pekerjaan Jalan Lingkungan, Drainase, Dinding Penahan Tanah (DPT), Titik Kumpul dan Penerangan Jalan. Tersedia pula Taman Edukasi Kebersihan/TPS3R dan Toilet Modular di kawasan ini.
Pada kawasan Seruni Point terdapat juga pekerjaan pembangunan Jembatan Kaca sepanjang 120 meter yang dilakukan oleh Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS), Direktorat Jenderal Bina Marga.
Kepala BGTS Fahmi Aldiamar mengatakan, jembatan tersebut telah melalui uji beban (loading test) untuk menguji performa struktur dan keamanan jembatan, sehingga mampu memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi wisatawan setelah dioperasikan. “Dari uji beban, diperoleh bahwa Jembatan Kaca dapat memikul beban hingga 8,4 Ton atau setara dengan 100 orang. Namun dalam tahap operasional, perlu dipertimbangkan kembali kepadatannya dari segi keamanan dan kenyamanan pengunjung,” jelas Fahmi.