sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Belajar dari WSBK, Ini Strategi InJourney agar Gelaran ARRC Tidak Boncos

Economics editor Nia Deviyana
27/07/2023 23:00 WIB
Sebelumnya, pelaksanaan World Superbike (WSBK) 2022 boncos Rp100 miliar. 
Belajar dari WSBK, Ini Strategi InJourney agar Gelaran ARRC Tidak Boncos. Foto: MNC Media.
Belajar dari WSBK, Ini Strategi InJourney agar Gelaran ARRC Tidak Boncos. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memiliki sejumlah strategi agar penyelenggaraan Asia Road Racing Championship (ARRC) dan MotoGP 2023 tidak merugi. Sebelumnya, pelaksanaan World Superbike (WSBK) 2022 boncos Rp100 miliar. 

Direktur Marketing and Consumer Experience InJourney, Maya Watono, mengatakan pihaknya banyak belajar dari pelaksanaan event-event sebelumnya, salah satunya WSBK. 

Salah satu aspek yang dipelajari adalah strategi pemasaran (commercial strategic). Di mana, InJourney menerapkan penjualan tiket berbasis digital hingga menggandeng sponsorship yang dipandang strategis. 

"Untuk commercial strategic-nya bagaimana mitigation plan supaya akuntabilitas dari event-event seperti MotoGP WSBK, dan lain-lain itu. Nah kalau kita bicara commercial strategic kan kita tahu pasti ada revenue dan cost-nya, jadi bisa revenue-nya naik atau cost-nya turun, atau kedua-duanya," ucap Maya saat Media Gathering di Sarinah, Kamis (27/7/2023). 

"Ditanya bagaimana commercial strategic-nya? Revenue kita sudah belajar untuk bisa ditetapkan bahwa ticketing dan sponsorship strategic, tapi cost juga sudah bisa kita tekan karena pembelajaran- pembelajaran itu," lanjut dia. 

Dia menjelaskan gelaran yang dilakukan sebelumnya memberikan pengetahuan yang berarti. Termasuk belajar dari perusahaan manajemen dan pemasaran olahraga, Dorna Sports dan para ahli luar negeri. 

"Setelah dua, tiga kali running, dua, tiga tahun berjalan, berapa kali running, kan kita sudah tahu, ada transfer of knowledge dari luar, dari Dorna, dari expert-expert dari luar," kata dia.

Dia yakin pembelajaran ini akan memberi dampak positif bagi PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

Adapun MGPA merupakan unit usaha ITDC, yang memiliki bisnis utama mengelola dan mengoperasikan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) melalui penyelenggaraan balapan motor dan event entertainment kelas dunia.

"Pembelajaran tidak hanya kepada ITDC dan MGPA sebagai bisnis yang profitable, tapi juga yang terpenting adalah transfer of knowledge. Karena kalau tidak kita juga tidak pernah belajar bagaimana me-running internasional sirkuit," ucap Maya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement