"Hal ini sangat penting karena jika kita subsidi kepada barang maka dipastikan tidak tepat sasaran. Berapapun kouta yang dianggarkan dalam APBN pasti akan jebol karena siapapun bisa menggunakan barang subsidi tersebut. Hal ini karena tidak ada larangan yang jelas dari pemerintah terkait dengan hukuman jika tidak tepat sasaran," ujarnya.
Selain itu, dampaknya bagi negara pasti akan sangat membantu karena beban keuangan akan semakin berkurang. "Negara akan menggunakan dana tersebut untuk pembangunan sektor yang lain, tidak melulu subsidi energi," katanya.
Namun permasalahannya, data yang ada saat ini belum tepat. "Saya yakin seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, persamaan data akan lebih mudah asalkan semua pihak mempunyai visi yang sama untuk mengurangi beban subsidi," ungkapnya.
(SAN)