IDXChannel - Isu pajak dan pembelian kembali saham perusahaan dibahas Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pidato kenegaraannya pada Selasa malam (7/2/2023) waktu setempat. Biden memberikan pidato di hadapan anggota Kongres AS.
Awal tahun lalu, Biden mengenakan pajak sebesar satu persen untuk pembelian kembali saham perusahaan. Dalam pidatonya, Biden menyerukan agar pajak tersebut dinaikkan menjadi empat kali lipat.
Biden juga memperbarui seruannya untuk pajak yang lebih tinggi bagi para miliarder. Menurut Biden, para miliarder mengeruk banyak keuntungan selama pandemi.
"Alih-alih membuat orang kaya membayar bagian mereka yang adil, beberapa anggota Partai Republik menginginkan penghentian Medicare dan Jaminan Sosial,” lanjutnya.
Beberapa analis mengatakan seruan Biden tersebut kemungkinan kecil didukung oleh Partai Republik yang kini mendominasi Kongres AS. Meskipun demikian, pernyataan Biden tetap bisa mempengaruhi perilaku investor.
"Jika isu pajak ini mendorong perusahaan untuk menaikkan dividen mereka alih-alih membeli kembali saham mereka, itu bukan hal yang buruk," kata Jack Ablin, salah satu pendiri dan kepala investasi di Cresset Capital, seperti dilansir Reuters pada Rabu (8/2/2023).
Pembelian kembali saham perusahaan, di mana perusahaan publik membeli kembali saham yang kemudian mendongkrak harga saham dianggap sebagai cara untuk memberikan keuntungan kepada pemegang saham Praktik tersebut menjadi sorotan tahun ini.
Kata-kata Biden mengenai plafon utang juga diperhatikan investor. Gedung Putih mengatakan Biden tidak akan bernegosiasi tentangisu tersebut. Sementara itu, Partai Republik menginginkan pemotongan anggaran sebagai imbal balik atas dukungan mereka.
"Beberapa teman Republik saya ingin menyandera ekonomi. Mereka ingin saya menyetujui rencana ekonomi mereka," kata Biden.
(WHY)