IDXChannel - Indeks PMI Manufaktur China meningkat secara signifikan menjadi 50,1 pada Januari 2023 dari 47,0 pada bulan sebelumnya.
Ini menunjukkan pertumbuhan pertama kali sejak September tahun lalu. Kenaikan ini juga di atas ekspektasi konsensus pasar 49,8, didukung oleh keputusan menghentikan kebijakan zero Covid-19.
Indeks PMI Manufaktur adalah indikator ekonomi yang mencerminkan keyakinan para manajer bisnis di sektor manufaktur yang akan mempengaruhi pasar secara luas, termasuk pasar saham.
Permintaan manufaktur kembali mengalami peningkatan setelah selama tujuh bulan terpuruk dengan penjualan ekspor turun pada tingkat yang lebih rendah.
Selain itu, aktivitas pembelian tumbuh untuk pertama kalinya dalam 4 bulan, dengan laju kenaikan terbesar dalam 7 bulan sebesar 50,4 dibanding 44,9 bulan sebelumnya.
Lapangan kerja juga kembali menguat di angka 47,7 dibanding sebelumnya 44,8.
Adapun rebound juga terjadi dalam aktivitas non-manufaktur dan di atas ekspektasi para ekonom. Kondisi ini berkat lonjakan belanja musiman untuk liburan Tahun Baru Imlek yang meningkat 54,4 dari sebelumnya sebesar 41,6 di bulan Desember.
Kedua indeks sebelumnya menunjukkan ekonomi mengalami kontraksi sejak September tahun lalu.
Baik indeks manufaktur maupun non-manufaktur negeri Tirai Bambu terkontraksi pada April dan Desember tahun lalu. Namun semuanya berhasil kembali pada lintasan di awal tahun ini. (Lihat grafik di bawah ini)
Namun, pergerakan saham di bursa Asia sebagian besar diperdagangkan turun pada hari Selasa (31/1) karena investor masih mencerna berbagai data ekonomi dan potensi kenaikan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed).
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,75%, indkes Komposit Shanghai merosot 0,42% dan indeks Shenzhen turun 0,8%.