IDXChannel - Investor New Balance, brand sepatu raksasa asal Amerika Serikat (AS) berencana menambah investasi di sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini seiring adanya kepastian stabilitas ekonomi jelang tahun politik 2024.
Hal itu terungkap pada New Balance Materials Summit yang dihadiri oleh jajaran pimpinan New Balance, pemilik atau pimpinan perusahaan alas kaki New Balance di Indonesia, Vietnam, dan China, serta supplier berbagai material di Indonesia, Vietnam, China, AS, Korea Selatan, Taiwan, Jerman, dan lainnya.
Director of Materials Asia New Balance, Vik Saran mengatakan, investor sempat dalam posisi bimbang, menunggu kepastian setelah pemilu. Di mana pertanyaan besarnya adalah apakah kebijakan (UU Ciptaker) akan berlanjut setelah pemilu.
"Tapi pertanyaan itu sudah terjawab oleh Pak Menteri Luhut, yang didukung dengan data sebagai bukti. Jika ada sesuatu yang sudah bagus, tidak usah diperbaiki, itu sudah benar. Jadi saya pikir para investor sudah mendapatkan jawabannya," papar dia dalam keterangan resminya, Minggu (14/5/2023).
New Balance, perusahaan brand alas kaki internasional asal Boston AS, akan menambah satu pabrik baru di Cirebon yang ditargetkan mulai berproduksi pada Agustus 2023. Juga akan ada penambahan kapasitas di pabrik yang berada di Majalengka.
Menurut Vik Saran, ekspansi ke Indonesia merupakan bagian dari strategi New Balance dalam meningkatkan kapasitas manufaktur. New Balance berharap dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, terutama di Cirebon dan Majalengka.
"Strategi New Balance adalah untuk melakukan ekspansi ke Indonesia dalam hal penjualan dan manufaktur. Karena pabrik ini sifatnya padat karya, sehingga memberikan lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja kepada tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat di Jawa
Tengah dan Jawa Barat," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik menyambut baik rencana ekspansi dan penambahan investasi New Balance di Indonesia, terutama ada di Jawa Barat.
Dia mengaku, hal ini akan memberikan kesempatan besar bagi pengusaha lokal untuk membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi.
Secara nasional lulusan SMA atau SMK setiap tahunnya sebanyak 3,7 juta. Dari jumlah tersebut hanya setengah atau sekitar 48-49% yg melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Artinya, ada 1,9 juta siswa yang membutuhkan pekerjaan.
Sedangkan di Jawa Barat lulusannya sejumlah 560 ribu setiap tahunnya. Hal tersebut menandakan bahwa banyak sekali lulusan baru yang membutuhkan lapangan kerja.
“Kita bersyukur sekali ada investor padat modal yang masuk. Tetapi kita juga sangat butuh investor padat karya, sehingga para pengusaha dapat menampung lulusan SMA ata SMK yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi," ujar Ning.
"Investasi New Balance yang termasuk ke dalam kategori padat karya ini menandakan adanya perluasan lapangan kerja di Jawa Barat, yang menciptakan kesempatan lebih besar bagi tenaga kerja baru untuk masuk ke dalam industri," tambahnya.
Investor, lanjut Ning, membutuhkan jaminan keamanan, kepastian hukum, perizinan dan kebijakan yang mendukung kondusifitas dunia usaha. Maka, semua keinginan dari para investor New Balance sudah dijawab dengan tuntas oleh Menko Marinves, Luhut Binsar Pandjaitan dan digaransi bahwa semua usaha akan dilakukan untuk mempermudah investasi masuk ke Indonesia.
"Ini akan memberikan optimisme kepada seluruh investor dan calon investor yang hari ini hadir," katanya.
Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia mengapresiasi ketertarikan New Balance dalam mengembangkan manufaktur alas kaki di Indonesia. Adanya ekspansi tersebut akan turut mendorong pemerataan ekonomi di Tanah Air.
Bahlil mengatakan, ada 3 syarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara untuk menarik masuknya investasi dari luar negeri, yakni stabilitas politik yang baik, hukum dan regulasi bisnis yang baik, dan prospek ekonomi yang bagus.
Dia menilai, Indonesia tidak memenuhi ketiga syarat tersebut, maka investor luar negeri tidak mungkin tertarik.
"Investasi yang masuk itu kan karena stabilitas politik yang baik, kemudian hukum regulasi yang baik, jauh lebih penting mereka lihat prospek juga. Ekonomi Indonesia bagus, kalau hal ini enggak dimiliki negara, investasi bagaimana bisa masuk? Saya rasa hanya pengusaha yang tidak mau untung yang tidak ingin berinvestasi di Indonesia," tegas Bahlil.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga menyambut baik investasi yang masuk ke Indonesia dan berharap investor dapat meningkatkan nilai investasinya.
"Itu hal bagus, kita harap New Balance bisa meningkatkan investasinya di sini. Saat ini, kita masih nomor 2 di bawah Vietnam. Tapi sebentar lagi angka kita akan melewati Vietnam. Karena memang dengan suasana investasi yang bagus, mereka confident memilih investasi di sini," tuturnya.
Luhut mendorong material-material yang dibutuhkan untuk memproduksi alas kaki dalam jumlah massal. Alih-alih mengimpor dari negara lain, tetapi dapat diproduksi secara lokal.
“Kita kan karet banyak, kita penghasil karet besar, kita coba supaya karet-karet yang dipakai dalam produksi beserta material-material lainnya dapat diproduksi secara lokal. Presiden juga mulai memberikan instruksi. Kita sedang merapatkan ini, dan minggu depan kami akan melakukan meeting besar mengenai itu," imbuh Luhut.
(FAY)