IDXChannel - Bank Indonesia (BI) diyakini akan memilih untuk menahan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen. Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan akan dilakukan pada 17-18 Maret 2021.
Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin menilai besar kemungkinan BI tidak akan meningkatkan suku bunga acuan. Menurutnya secara jangka panjang Rupiah memungkinkan untuk menguat terhadap USD. Tapi dalam jangka pendek, pasar masih akan dikendalikan oleh kekhawatiran akibat bounded rationality.
"BI tidak akan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan," kata Ferry saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta (17/3/2021).
Menurut dia, spread antara US Treasury 10 tahun dengan SBN acuan 10 tahun berpotensi berada di kisaran 4,5%-5,0% seiring premi risiko yang dimiliki Indonesia. Sehingga jika yield US Treasury 10 tahun hari ini berada di berada di 1,6%, maka yield SUN tenor 10 tahun berpotensi untuk berada di 6,1% hingga 6,5%.
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 17-18 Februari 2021 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,50 persen. Ini merupakan rekor terendah suku bunga BI sepanjang masa.(TIA)