Pada perdagangan hari ini (20/10), indeks dolar AS masih berada pada angka 112,84 setelah sebelumnya menyentuh all-time high pada angka 114,188 pada 26 September lalu yang merupakan level tertinggi dalam lebih dari 20 tahun terakhir. (Lihat grafik di bawah ini)
Indeks Dolar (DXY)
Sumber: Trading View
Cash is the king tidak hanya diartikan para investor menyimpan dolar AS dalam bentuk tunai saja, melainkan juga bisa dalam bentuk tabungan atau instrumen investasi dalam bentuk dolar AS dengan likuiditas yang terjaga.
"Menguatnya mata uang dolar AS karena kenaikan Fed Fund Rate (FFR) memberikan tekanan berupa pelemahan atau depresiasi mata uang negara-negara emerging," ungkap Perry.
BI mencatat sejak awal Januari hingga 13 Oktober 2022 kemarin, dana asing yang kabur dari Indonesia atau keluar dari dalam negeri (outflow) sudah mencapai Rp170 triliun di Pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Kabar baiknya, di pasar saham Indonesia, masih diwarnai aksi beli neto dari asing senilai Rp60,64 triliun sepanjang tahun ini.
Hanya saja, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing membukukan jual netto atau net sell dalam sepekan terakhir mencapai Rp1,89 triliun di pasar regular dan selama satu bulan melakukan net sell sebesar 8,08 triliun, berbarengan dengan anjloknya IHSG sepanjang periode yang sama.
Sebagai informasi, IHSG sempat merosot selama 6 hari beruntun pada pekan lalu, tepatnya 7 Oktober sampai 14 Oktober, sebelum rebound pekan ini. Sedangkan, dalam sebulan terakhir, IHSG masih minus 3,30 persen.
Adapun kenaikan suku bunga acuan BI ini diharapkan dapat mendorong penguatan mata uang rupiah.
Kenaikan suku bunga diharapkan membuat modal asing masih mau masuk ke Indonesia karena investor akan tertarik dengan imbal hasil surat utang Indonesia yang menjadi menarik.
"Keputusan ini dilakukan dalam rangka memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai fundamental akibat kuatnya mata uang Dolar AS (USD) dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global di tengah permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat," kata Perry. (ADF)