Untuk mengatasi hal tersebut, Perry mengatakan sinergi menjadi kunci untuk mencapai prospek kinerja ekonomi Indonesia, serta memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional.
“Sinergi kebijakan perlu terus diperkuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks ke depan dan mempercepat transformasi ekonomi nasional agar perekonomian tumbuh lebih kuat,” kata dia.
Adapun sinergi bauran kebijakan yang telah disusun BI meliputi lima area penting, yakni stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, pertumbuhan domestik melalui peningkatan konsumsi dan investasi, peningkatan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional, pendalaman keuangan untuk pembiayaan perekonomian, serta digitalisasi sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital nasional.
Di sisi lain, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang digelar pada Jumat (29/11/2024) di Jakarta, BI meluncurkan Blueprint Pendalaman Pasar Uang dan Pasar Valas (BPPU) 2025-2030. Hal itu untuk mewujudkan pasar uang dan pasar valas (PUVA) yang modern dan maju serta mendukung pembiayaan ekonomi nasional.
(Febrina Ratna)