sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Biaya Listrik Desa Mahal, PLN: Satu Kepala Keluarga Butuh Rp 45 Juta

Economics editor Athika Rahma
22/06/2022 10:09 WIB
PT PLN (Persero) berupaya meningkatkan elektrifikasi terutama di desa terpencil. Meski begitu, biaya yang dibutuhkan tidak sedikit.
Biaya Listrik Desa Mahal, PLN: Satu Kepala Keluarga Butuh Rp 45 Juta. (Foto: MNC Media)
Biaya Listrik Desa Mahal, PLN: Satu Kepala Keluarga Butuh Rp 45 Juta. (Foto: MNC Media)

Sedangkan Rp 3,8 trilun akan digunakan untuk pembangunan transmisi dan distribusi dan Rp 4,5 triliun untuk pembangunan jaringan distribusi sampai ke rumah warga di desa sasaran.

Pada tahun 2024, PT PLN akan kembali mengajukan dana PMN sebesar Rp 8 triliun untuk sisa mengejar target rasio desa berlistrik 100 persen. Harapannya, dengan upaya ini rasio elektrifikasi nasional dan rasio desa berlistrik bisa mencapai target sebelum 2025.

"Kami optimistis tentu saja target ini bisa tercapai dengan dukungan semua pihak. Stakeholder dan juga dukungan semua pihak. Ini perlu upaya bersama untuk bisa menciptakan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia," tutur Evy.

Adapun Evy mengatakan rasio desa berlistrik di Indonesia telah mencapai 99,7 persen, atau tersisa 293 desa belum menikmati listrik hingga 2021. 

"Namun dari angka tersebut, masih ada lebih dari 4.700 desa yang dilistriki secara mandiri dan belum menikmati listrik PLN. Desa-desa ini mayoritas berada di wilayah di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) yang sulit dijangkau," ujar Evy.

Evy menjelaskan saat ini rasio desa berlistrik PLN baru mencapai 90,78 persen. Di mana rata rata wilayah Kalimantan, Maluku dan Papua rasio desa berlistrik masih di bawah 80 persen. (FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement