"Itu menjadi hal yang penting seharusnya bahwa kejadian molornya yang disebabkan oleh tanah itu sudah terantisipasi oleh dokumen perencanaan dengan cara baik," pungkas Refi
Untuk diketahui, pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung disebabkan karena adanya biaya pengadaan lahan yang memakan porsi besar terhadap biaya proyek KCJB, kondisi geoogi di tunnel 2 yang cukup ekstrem.
Selain itu, pandemi Covid, penggunaan frekuensi GSM-R yang mmbutuhkan biaya investasi mahal, dan biaya investasi intalasi listrik yang masih mahal.
(FAY)