IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan Indonesia ingin adanya keterbukaan dalam kerja sama perdagangan global, tanpa agenda terselubung yang merugikan ekonomi banyak negara, terutama negara berkembang.
Dia pun menyerukan dialog yang terbuka, transparan, dan inklusif untuk menghindari potensi proteksionisme modern yang tidak diinginkan.
Hal tersebut disampaikan dalam Sesi III Pertemuan Para Menteri Perdagangan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC Ministers Responsible for Trade/APEC MRT) 2025 di Jeju, Korea Selatan, pada Jumat, (16/5/2025).
Menurut dia, perdagangan berkelanjutan menjadi solusi yang diusung bersama. Apalagi, perubahan iklim, fragmentasi geopolitik, dan ketimpangan sosial yang semakin tajam memberikan tekanan nyata terhadap tatanan ekonomi global.
Mendag pun menyebut krisis yang saling berkaitan ini menuntut komitmen bersama, semangat kolaborasi, serta inovasi yang berkelanjutan.
“Indonesia siap untuk terus bekerja sama dengan seluruh mitra dalam mewujudkan visi bersama, yaitu perdagangan yang berkelanjutan dan berkeadilan,” ujar Budi melalui keterangan pers, Minggu (18/5/2025).
“Kerja sama dan kolaborasi merupakan kunci untuk membangun pemahaman bersama dan menciptakan kemitraan yang setara dalam mewujudkan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan,” sambungnya.
Di lain sisi, Indonesia telah mencapai kemajuan tata kelola lingkungan hidup. Hingga Desember 2024, Indonesia telah melakukan restorasi lahan gambut seluas 1,6 juta hektare di luas konsesi dan rehabilitasi mangrove sebanyak 150.000 hektare.