IDXChannel - BUMN farmasi terbesar di Indonesia, PT Bio Farma (Persero) resmi mendistribusikan produk radiofarmaka pertama buatan dalam negeri.
Direktur Pengembangan Usaha PT Bio Farma (Persero), Yuliana Indriati mengatakan, Biofarmaka Fludeoxyglucose - 18F bermerek dagang FloDeg ini didistribusikan ke tiga rumah sakit (RS) mitra.
Ketiga rumah sakit itu yakni RS Tzu Chi PIK Jakarta, RS Mitra Plumbon Cirebon, dan RS Mandaya Royal Puri Tangerang.
"Langkah ini menandai babak baru dalam penguatan ketahanan kesehatan nasional, sejalan dengan visi besar Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun industri farmasi strategis dan berteknologi tinggi," kata Yuliana, Jumat (13/6/2025).
Dia menambahkan, produk FloDeg menjadi game changer dalam layanan diagnostik kanker di Indonesia, khususnya untuk teknologi Positron Emission Tomography (PET) Scan, yang selama ini sangat tergantung pada produk impor.
Inovasi ini merupakan hasil kerja nyata Bio Farma dalam menghadirkan solusi berbasis riset dan teknologi tinggi demi mendukung transformasi sistem kesehatan nasional.
"Distribusi perdana FloDeg adalah bukti komitmen kami dalam memperkuat kemandirian bangsa di bidang layanan diagnostik kanker," katanya.
"Ini adalah momen bersejarah, di mana Indonesia untuk pertama kalinya memproduksi dan mendistribusikan sendiri radiofarmaka," kata dia.
Dia melanjutkan, ke depan, Bio Farma akan terus mengembangkan portofolio produk theranostic lainnya demi mendukung pelayanan kesehatan berbasis teknologi kedokteran nuklir.
Lebih lanjut dia mengatakan, FloDeg diproduksi di fasilitas Cyclotron milik Bio Farma di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat, yang telah diresmikan pada September 2024 oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
Fasilitas yang pertama di Indonesia ini telah memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM serta protokol keselamatan radiasi dari BAPETEN, menjadikannya sebagai salah satu pusat produksi radiofarmaka paling maju di Asia Tenggara.
"Dengan infrastruktur modern, tenaga ahli, serta sistem logistik khusus untuk produk radioaktif, Bio Farma siap mengambil peran sebagai pemain utama dalam penyediaan solusi diagnostik nuklir dan mendorong Indonesia menuju kedaulatan farmasi dan daya saing global," katanya.
Sementara itu, Direktur Medis RS Tzu Chi, dr. Suriyanto, mengapresiasi ketepatan waktu dan kualitas produk.
“Kami bersyukur atas respons cepat dan kualitas FloDeg yang sangat baik. Ini menjadi awal dari kerja sama strategis yang kami harap terus berkelanjutan," kata Suriyanto.
Hal senada disampaikan Spesialis Kedokteran Nuklir RS Tzu Chi, dr. Aulia Huda. Menurutnya, FloDeg menunjukkan kualitas tinggi dan aktivitas yang sesuai, bahkan melampaui harapan kami.
"Kami harap Bio Farma terus mengembangkan produk theranostic lainnya," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)