Arif Budianto/Kontributor
IDXChannel - PT Bio Farma (Persero) menjajaki peluang kerja sama dengan Pemerintah Skotlandia terkait pengembangan rantai pasok farmasi, riset, dan lainnya. Saat ini Bio Farma telah mensuplai produk farmasi ke lebih dari 150 negara.
Penjajakan kerja sama itu terkuak dalam kunjungan kerja dari Menteri urusan Bisnis, Perdagangan, Pariwisata dan Usaha dari Pemerintah Skotlandia, Ivan McKee.
Pada pertemuan ini, pemerintah Skotlandia mendiskusikan bagaimana kapabilitas rantai pasok sektor farmasi Skotlandia dapat mendukung visi pengembangan farmasi di Indonesia.
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyambut baik kunjungan dari Pemerintah Skotlandia dan terbuka untuk berkolaborasi. Seperti diketahui, program - program Bio Farma hingga saat ini hampir semua ekosistem mulai dari produksi Vaksin dan diagnostic kit.
"Sampai saat ini Bio Farma belum secara langsung beroperasi di negara tertentu, namun produk vaksinnya telah digunakan di lebih dari 150 negara baik melalui UN Agencies maupun bilateral. Sejak tahun 1997, sekitar 18 produk vaksin Bio Farma telah mendapatkan pengakuan prakualifikasi (PQ) dari WHO” ujar Honesti dalam siaran persnya.
Menurut dia, pertemuan dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri sudah sering dilakukan, terutama semenjak pandemi. Pihaknya berkolaborasi bersama dan mendukung pemerintah untuk mengembangkan produk-produk baru dan bekerja sama dengan berbagai negara.
"Akhir tahun lalu kami menandatangani perjanjian dengan perusahaan farmasi Inggris Profactor Pharma untuk pengembangan produk baru factor VIII, yang akan dipasarkan secara global,” tutup Honesti.
Menteri McKee mengatakan, kunjungannya ini untuk membahas peluang lebih lanjut. Skotlandia memiliki sejarah inovasi yang sangat panjang dan secara global dalam pengembangan lifescience di banyak sektor.
"Itu merupakan sesuatu yang menarik untuk menjalin kerja sama dari berbagai bisnis secara global yang saat ini perlu dimanfaatkan. Kami sangat tertarik dapat mengembangkan peluang lain bersama Bio Farma sehingga kerjasama ini dapat menguntungkan kedua belah pihak, seperti rencana penelitian dan pengembangan lebih lanjut dan menunggu langkah kolaborasi selanjutnya, ” pungkas McKee. (RRD)
