Dari aspek eksternal, kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS memicu era perang dagang baru yang memiliki risiko tinggi terhadap stabilitas nilai tukar dan inflasi.
Ketidakpastian berlanjutnya era pelonggaran moneter oleh The Fed juga meningkatkan risiko keuangan global.
"Tanpa strategi mitigasi yang tepat untuk menahan risiko eksternal dan reformasi ekonomi struktural yang konkret, ekonomi Indonesia mungkin tidak dapat tumbuhsecara konsisten sebesar 5 persen atau lebih, apalagi untuk mencapai target 8 persen," tulis riset tersebut.
(NIA DEVIYANA)