Hingga kuartal I-2023, realisasi pendapatan bisnis pengiriman ASSA mengalami penurunan, dari semula Rp899,05 miliar menjadi Rp423,06 miliar.
Di sisi lain, sewa kendaraan dan penjualan kendaraan bekas justru tumbuh masing-masing menjadi Rp3699,35 miliar dan Rp180,77 miliar.
Jerry memasang strategi yang tak terlalu agresif bahkan cenderung turun untuk kinerja top line perusahaan. Kontraksi di lini bisnis ekspres dipandang menjadi pemberat dari total pendapatan perusahaan.
Perseroan juga tengah fokus mempelajari ekosistem armada kendaraan listrik, terutama di biaya operasional dan nilai jual kendaraan.
Belum terdapat kepastian berapa armada listrik yang bakal ditambah.
"Setelah mendapat perhitungan matang dan mempertimbangkan permintaan baru kami akan memutuskan untuk menambah atau tidak," tandasnya.
(SLF)