IDXChannel - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengungkap bisnis kurir AnterAjamengalami pertumbuhan yang stagnan. Sejumlah penyebab mendorong manajemen memasang strategi agar kembali meningkat.
Direktur Keuangan ASSA Jerry Fandy mengatakan pertumbuhan AnterAja masih bergantung terhadap sektor platform perdagangan online atau e-commerce.
"Growth di sektor tersebut (e-commerce) terbatas atau cenderung flat," kata Jerry dikutip dari risalah paparan publik, Kamis (6/7/2023).
Ia memaparkan perseroan sedang berusaha menambah kapasitas di lini bisnis B2B (business-to-business) yang dinilai memiliki prospek yang cukup besar.
"Untuk target pengantaran parcel per day tidak berubah cukup banyak, diharapkan bisnis AnterAja bisa mencapai break even point pada akhir tahun ini," terangnya.
Hingga kuartal I-2023, realisasi pendapatan bisnis pengiriman ASSA mengalami penurunan, dari semula Rp899,05 miliar menjadi Rp423,06 miliar.
Di sisi lain, sewa kendaraan dan penjualan kendaraan bekas justru tumbuh masing-masing menjadi Rp3699,35 miliar dan Rp180,77 miliar.
Jerry memasang strategi yang tak terlalu agresif bahkan cenderung turun untuk kinerja top line perusahaan. Kontraksi di lini bisnis ekspres dipandang menjadi pemberat dari total pendapatan perusahaan.
Perseroan juga tengah fokus mempelajari ekosistem armada kendaraan listrik, terutama di biaya operasional dan nilai jual kendaraan.
Belum terdapat kepastian berapa armada listrik yang bakal ditambah.
"Setelah mendapat perhitungan matang dan mempertimbangkan permintaan baru kami akan memutuskan untuk menambah atau tidak," tandasnya.
(SLF)